RELASI
Relasi adalah suatu aturan yang
memasangkan anggota himpunan ke himpunan lain. Suatu relasi dari himpunan A ke
himpunan B adalah pemasangan atau perkawanan atau korespondensi dari
anggota-anggota himpunan A ke anggota-anggota himpunan B.
A. Relasi Kesetaraan
Definisinya
Relasi R pada himpunan A disebut relasi kesetaraan (equivalence
relation) jika ia refleksif, setangkup dan menghantar.
Secara intuitif,
di dalam relasi kesetaraan, dua benda berhubungan jika keduanya memiliki
beberapa sifat yang sama atau memenuhi beberapa persyaratan yang sama.
Dua
elemen yang dihubungkan dengan relasi kesetaraan dinamakan setara
(equivalent).
Contoh:
A = himpunan
mahasiswa, R relasi pada A:
(a, b)
Î R jika a satu angkatan dengan b.
R refleksif: setiap mahasiswa
seangkatan dengan dirinya sendiri
R setangkup: jika a seangkatan
dengan b, maka b pasti seangkatan dengan a.
R menghantar:
jika a seangkatan dengan b dan b seangkatan
dengan c, maka pastilah aseangkatan dengan c.
Dengan demikian, R adalah relasi kesetaraan.
CARA MENYATAKAN RELASI
Nah, contoh relasi diatas dapat kita nyatakan dengan tiga pilihan. Pertama adalah diagram panah, diagram cartesius dan himpunan pasangan beruntun. Penasaran? langsung saja lihat dibawah ini sobat.
1. Diagram Panah
Contoh relasi pada point (i) dapat kita nyatakan kedalam diagram panah sebagai berikut:
Nah, contoh relasi diatas dapat kita nyatakan dengan tiga pilihan. Pertama adalah diagram panah, diagram cartesius dan himpunan pasangan beruntun. Penasaran? langsung saja lihat dibawah ini sobat.
1. Diagram Panah
Contoh relasi pada point (i) dapat kita nyatakan kedalam diagram panah sebagai berikut:
2. Diagram Cartesius
3. Himpunan Pasangan Beruntun
Contoh di atas dapat dinyatakan dalam himpunan pasangan berurutan dengan
memasangkan secara berurutan anggota-anggota himpunan A dan anggotaanggota
himpunan B yaitu:
{(1,A), (1,B), (2,B), (3,B), (3,C)}
{(1,A), (1,B), (2,B), (3,B), (3,C)}
B. Relasi
Pengurutan Parsial
Definisinya
Relasi R pada himpunan S dikatakan relasi
pengurutan parsial (partial ordering relation) jika ia refleksif,
tolak-setangkup, dan menghantar.
Himpunan S bersama-sama
dengan relasi R disebut himpunan terurut secara parsial (partially
ordered set, atau poset), dan dilambangkan dengan (S, R).
Contoh:
Relasi ³ pada
himpunan bilangan bulat adalah relasi pengurutan parsial.
Alasan:
Relasi ³
refleksif, karena a ³ a untuk setiap bilangan bulat a;
Relasi ³
tolak-setangkup, karena jika a ³ b dan b ³ a,
maka a = b;
Relasi ³
menghantar, karena jika a ³ b dan b ³ c maka a ³ c.
Relasi
“habis membagi” pada himpunan bilangan bulat adalah relasi pengurutan parsial.
Alasan:
relasi “habis
membagi” bersifat refleksif, tolak-setangkup, dan menghantar.
Secara intuitif,
di dalam relasi pengurutan parsial, dua buah benda saling berhubungan jika
salah satunya — lebih kecil (lebih besar) daripada, – atau lebih rendah (lebih tinggi)
daripada lainnya
Menurut sifat atau kriteria tertentu.
Istilah pengurutan
menyatakan bahwa benda-benda di dalam himpunan tersebut dirutkan berdasarkan
sifat atau kriteria tersebut. Ada juga kemungkinan dua buah benda di dalam
himpunan tidak berhubungan dalam suatu relasi pengurutan parsial. Dalam hal
demikian, kita tidak dapat membandingkan keduanya sehingga tidak dapat
diidentifikasi mana yang lebih besar atau lebih kecil. Itulah alasan digunakan
istilah pengurutan parsial atau pengurutan tak-lengkap.
C. Klosur Relasi
(closure of relation)
Contoh :
Relasi R =
{(1, 1), (1, 3), (2, 3), (3, 2)} pada himpunan A = {1, 2, 3}
tidak refleksif.Bagaimana membuat relasi refleksif yang sesedikit mungkin dan
mengandung R?
Tambahkan (2, 2)
dan (3, 3) ke dalam R (karena dua elemen relasi ini yang belum
terdapat di dalam R)
Relasi baru, S,
mengandung R, yaitu
S = {(1, 1),
(1, 3), (2, 2), (2, 3),
(3, 2), (3,
3) }
Relasi S disebut klosur
refleksif (reflexive closure) dari R.
Relasi R =
{(1, 3), (1, 2), (2, 1), (3, 2), (3, 3)} pada himpunan A = {1, 2, 3}
tidak setangkup.Bagaimana membuat relasi setangkup yang sesedikit mungkin dan
mengandung R?
Tambahkan (3, 1)
dan (2, 3) ke dalam R (karena dua elemen relasi ini yang belum
terdapat di dalam S agar S menjadi setangkup).
Relasi baru, S,
mengandung R:
S = {(1, 3),
(3, 1), (1, 2), (2, 1), (3, 2), (2, 3), (3, 3)}
Relasi S disebut klosur
setangkup (symmetric closure) dari R.
Misalkan R adalah
relasi pada himpunan A. R dapat memiliki atau tidak memiliki
sifat P, seperti refleksif, setangkup, atau menghantar. Jika terdapat
relasi Sdengan sifat P yang mengandung R sedemikian
sehingga S adalah himpunan bagian dari setiap relasi dengan
sifat P yang mengandung R, maka S disebut klosur(closure)
atau tutupan dari R .
D. Klosur Refleksif
Misalkan R adalah
sebuah relasi pada himpunan A. Klosur refleksif dari R adalah R È
D, yang dalam hal ini D = {(a, a) | a Î A}.
Contoh:
R =
{(1, 1), (1, 3), (2, 3), (3, 2)} adalah relasi pada A = {1, 2,
3}maka D = {(1, 1), (2, 2), (3, 3)}, sehingga klosur refleksif dari R adalah
R È D = {(1,
1), (1, 3), (2, 3), (3, 2)} È {(1, 1), (2, 2), (3, 3)}
= {(1, 1),
(1, 3), (2, 2), (2, 3), (3, 2), (3, 3)}
Misalkan R adalah
relasi {(a, b) | a ¹ b} pada himpunan bilangan bulat.
Klosur refleksif
dari R adalah
R È D =
{(a, b) | a ¹ b} È {(a, a) | a Î Z}
= {(a, b)
| a, b Î Z}
E. Klosur
setangkup
Misalkan R adalah
sebuah relasi pada himpunan A. Klosur setangkup dari R adalah R È R-1,
dengan R-1 = {(b, a) | (a, b) a Î R}.
Contoh:
R = {(1, 3), (1,
2), (2, 1), (3, 2), (3, 3)} adalah relasi pada A = {1, 2, 3}, maka
R-1 = {(3,
1), (2, 1), (1, 2), (2, 3), (3, 3)} sehingga klosur setangkup dari R adalah
R È R-1 =
{(1, 3), (1, 2), (2, 1), (3, 2), (3, 3)} È {(3, 1), (2, 1), (1, 2), (2,
3), (3, 3)}
=
{(1, 3), (3, 1), (1, 2), (2, 1), (3, 2), (2, 3), (3, 3)}
Misalkan R adalah
relasi {(a, b) | a habis membagi b}pada himpunan
bilangan bulat.
F. Klosur
setangkup dari R
R È R-1 =
{(a, b) | a habis membagi b} È {(b, a) | b habis
membagi a}
= {(a, b)
| a habis membagi b atau b habis membagi a}
G. Klosur
menghantar
Pembentukan klosur
menghantar lebih sulit daripada dua buah klosur sebelumnya.
Contoh:
R = {(1, 2),
(1, 4), (2, 1), (3, 2)} adalah relasi A = {1, 2, 3, 4}. R tidak
transitif karena tidak mengandung semua pasangan (a, c) sedemikian
sehingga (a, b) dan (b, c) di dalam R. Pasangan (a, c) yang
tidak terdapat di dalam R adalah (1, 1), (2, 2), (2, 4), dan (3,
1).Penambahan semua pasangan ini ke dalam Rsehingga menjadi
S = {(1, 2),
(1, 4), (2, 1), (3, 2), (1, 1), (2, 2), (2, 4), (3, 1)}tidak menghasilkan
relasi yang bersifat menghantar karena, misalnya terdapat (3, 1) Î S
dan (1, 4) Î S, tetapi (3, 4) Ï S.
Kosur menghantar
dari R adalah R* = R2 È R3 È …
È Rn
Jika MR adalah
matriks yang merepresentasikan R pada sebuah himpunan dengan n elemen,
maka matriks klosur menghantar R* adalah
H. Aplikasi klosur
menghantar
Klosur
menghantar menggambarkan bagaimana pesan dapat dikirim dari satu kota ke kota
lain baik melalui hubungan komunikasi langsung atau melalui kota antara
sebanyak mungkin .
Misalkan:
jaringan komputer
mempunyai pusat data di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Makassar, dan
Kupang.
R adalah
relasi yang mengandung (a, b) jika terdapat saluran telepon dari
kota a ke kota b.
Karena tidak
semua link langsung dari satu kota ke kota lain, maka pengiriman data
dari Jakarta ke Surabaya tidak dapat dilakukan secara langsung. Relasi R tidak
menghantar karena ia tidak mengandung semua pasangan pusat data yang dapat
dihubungkan (baik link langsung atau tidak langsung). Klosur
menghantar adalah relasi yang paling minimal yang berisi semua pasangan pusat
data yang mempunyai link langsung atau tidak langsung dan mengandung R.
Komentar
Posting Komentar