Simulasi Monte Carlo
Kelompok :
Sheila Jihan Viori Putri 201731162
Rahma Aulia Salsabila 201731176
Niki Ayu Widyaasti 201731193
Grescela Oktaria 201731295
Beatrix Ananda 201731319
Simulasi monte carlo adalah sebuah simulasi untuk menentukan suatu angka
random dari data sampel dengan berdistribusi tertentu. Tujuan simulasi Monte
carlo adalah menemukan nilai yang mendekati nilai sesungguhnya, atau nilai yang
akan terjadi berdasarkan distribusi dari data sampling. Oleh sebab kemampuannya
mampu memprediksi suatu nilai, maka Monte Carlo dahulu sering digunakan untuk
kepentingan judi di kasino.
Dasar simulasi Monte Carlo adalah
percobaan pada unsur peluang (atau bersifat probabilistik) dengan menggunakan
pengambilan sampel secara acak. Jadi Metode Monte Carlo adalah sebuah
teknik simulasi yang menggunakan unsur acak ketika terdapat peluang dalam
perilakunya.
Teknik simulasi Monte Carlo terbagi atas lima langkah
sederhana.
1.
Menetapkan
suatu distribusi probabilitas bagi variabel yang penting.
Gagasan
dasar simulasi Monte Carlo adalah membangkitkan nilai untuk variabel pada model
yang sedang diuji. Pada sistem dunia nyata, sebagian besar variabel memiliki
probabilitas alami, misalnya permintaan persediaan, waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan aktivitas proyek. Cara menetapkan distribusi probabilitas
bagi variabel tertentu adalah menguji hasil historis, yaitu dengan membagi
frekuensi pengamatan untuk setiap output variabel yang mungkin dengan jumlah
pengamatan total.
2.
Membuat
distribusi probabilitas kumulatif bagi setiap variabel.
Mengubah distribusi probabilitas biasa menjadi sebuah
distribusi probabilitas kumulatif (cumulative probability
distribution)
3.
Menetapkan
sebuah interval angka acak bagi setiap variabel.
Setelah
distribusi probabilitas kumulatif bagi setiap variabel yang digunakan dalam
simulasi ditetapkan, maka diberikan serangkaian angka yang mewakili setiap
nilai atau output yang memungkinkan.
4.
Membangkitkan
angka acak.
Angka
acak dapat dihasilkan dengan dua cara. Jika persoalan yang dihadapi besar dan
proses yang sedang diteliti melibatkan banyak percobaan simulasi, maka
digunakan program komputer untuk membangkitkan angka acak. Jika simulasi
dilakukan dengan perhitungan tangan, angka acak dapat diambil dari sebuah tabel
angka acak.
5.
Menyimulasikan
serangkaian percobaan.
Hasil
dari eksperimen dapat disimulasikan secara sederhana dengan memilih angka acak
dari Tabel F.4. Percobaan dapat dimulai dari titik mana pun pada tabel,
selanjutnya perhatikan dalam interval mana setiap angka berada.
Penerapan Metode
Metode
Monte Carlo memiliki banyak penerapan di berbagai bidang. Penerapan metode
Monte Carlo antara lain dalam bidang:
1) Grafis
= Digunakan untuk penjejakan sinar.
2) Biologi
= Mempelajari jaringan biologi.
3) Keuangan
= Dalam bidang ini, Monte Carlo digunakan untuk menilai dan menganalisis
model-model finansial.
4) Fisika.
= Cabang-cabang fisika yang menggunakan antara lain fisika statistik dan
partikel. Dalam fisika partikel, digunakan untuk eksperimen. Dalam ilmu nuklir metode
ini juga banyak diterapkan
5) Ilmu
probabilitas dan statistik = Digunakan untuk mensimulasikan dan memahami efek keberagaman.
6) Ilmu
komputer = Misalnya Algoritma Las Vegas dan berbagai permainan komputer.
7) Kimia
= Digunakan untuk simulasi yang melibatkan kluster-kluster atomik.
8) Ilmu
lingkungan = Metode ini digunakan untuk memahami perilaku kontaminan.
Mari, kita lihat contoh berikut
untuk melakukan satu per satu langkah tersebut di atas.
Misalkan permintaan harian ban
radial pada Barry’s Auto Tire selama 200 hari diperlihatkan pada kolom 1 dan 2
Tabel F.2.
Langkah
pertama: Dengan asumsi bahwa tingkat
kedatangan masa lampau akan tetap sama di masa mendatang permintaannya dapat
diubah menjadi distribusi probabilitas dengan membagi setiap frekuensi
permintaan dengan permintaan total, yaitu 200. Hasil yang didapatkan
diperlihatkan pada kolom 3.
Selanjutnya langkah kedua, Mengubah distribusi probabilitas biasa
seperti pada kolom 3 Tabel F.2 menjadi sebuah distribusi probabilitas kumulatif
(kolom 4), yaitu penjumlahan dari jumlah pada kolom probabilitas (kolom 3) yang
ditambahkan pada probabilitas kumulatif sebelumnya.
Selanjutnya langkah ketiga menetapkan interval angka acak.
Sebagai contoh, jika terdapat peluang (probabilitas) sebesar 5% bahwa
permintaan ban pada Barry’s Auto Tire adalah 0 unit per hari, maka diharapkan
tersedia angka acak sebanyak 5% yang sesuai dengan permintaan 0 unit. Jika pada
simulasi digunakan seluruh angka acak 2 digit berjumlah 100 angka acak, maka
untuk permintaan sebesar 0 unit dapat diberikan pada 5 angka acak pertama: 01,
02, 03, 04, dan 05. Jika terdapat peluang sebesar 10% bahwa permintaan untuk
produk yang sama akan menjadi 1 unit per hari, maka 10 angka acak berikutnya
(06, 07, 08, 09, 10, 11, 12, 13, 14, dan 15) mewakili permintaan
tersebut—begitu juga untuk permintaan lain. Selanjutnya dapat dilihat pada
Tabel F.3 bahwa panjang setiap interval di sisi kanan sesuai dengan
probabilitas terjadinya 1 permintaan harian.
Selanjutnya langkah keempat dan keliama, yaitu menghasilkan angka
acak dan mmensimulasikan permintaan. Angka acak yang diperlukan dipilih dari
Tabel F.4, dimulai dari bagian kiri atas dan dilanjutkan di sepanjang kolom
pertama dan menuliskan permintaan harian yang berkesesuaian. Sebagai contoh,
jika angka acak yang terpilih adalah dimulai dari bagian kiri atas (angka 52)
dan dilanjutkan di sepanjang kolom pertama sebanyak sepuluh baris (karena
permintaan sebanyak sepuluh hari) dan menuliskan permintaan harian yang
berkesesuaian.
rata-rata permintaan sebesar 3,9 ban
dalam waktu simulasi 10 hari ini berbeda dengan permintaan harian yang
diharapkan yang dapat dihitung dari data pada Tabel F.3.
Permintaan yang diperkirakan
jika simulasinya diulangi maka
rata-rata permintaan yang disimulasikan akan mendekati permintaan yang
diperkirakan.
Link youtube : https://youtu.be/cN6E5YB9t9o
Komentar
Posting Komentar